FAKTOR PENYEBAB PERILAKU LAKI-LAKI SUKA BERHUBUNGAN SEKS DENGAN LAKI- LAKI (LSL) DI KOTA BUKITTINGGI TAHUN 2016

West Sumatera ranked 13thout of 33 provinces HIV/AIDS cases in Indonesia by 2003. Bukittinggi occupied the second highest rank after Padang.HIV/AIDS are dominated age 20-29 years. In 2014, 188 case recorded, Sumatera, 156 people died, 73people from Padang, 15 Bukittinggi, and 11 Agam Regency. This study aims to determine factor wich cause Male sex behavior with another man(LSL) 2016. is a qualitative research. Informant consisted 2 LSL men, 7 conselours, 8 LSL.The data was gained in-depth interviews focus group discussion. The parental upbringing using three parenting patterns, authoritarian, permissi, democratic. From aspect psychodynamics, they were closer older siter. role father effective, lack love, violence, looking for figure outside house. Mother would prefer daughter impose her child behave like women. social sexual aspects, experience being sexualy bused same yunior senior high school also teacher. upbringing, psychodynamics aspects.
 
 Pada tahun 2013 Provinsi Sumatra Barat menduduki rangking ke 13 dari propinsi di Indonesia. Kota kedua terbanyak kasus setelah kota Padang. Kasus didominasi usia 20- 29 tahun. 2014 tercatat kasus. Jumlah yang meninggal Sumbar orang berasal Padang 73 orang, Kabupaten orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perilaku laki-laki suka berhubungan seks dengan laki-laki(LSL) Tahun Metode penelitian adalah kualitatif. Informan (LSL) konselor, LSL. Tekhnik pengumpulan menggunakan wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Penyebab LSLdari pola asuh orangtua ketiga yaitu otoriter, permisif demokratis. Dari aspek dinamika psikologis,lebih dekat kepada kakak perempuan. Peran ayah tidak efektif, kurang kasih sayang, kekerasan, sehingga mencari sosok diluar rumah.Ibu lebih menginginkan anak perempuan memberlakukan anaknya seperti Aspek pengalaman seksual, informan pernah mengalami kekerasan seksual jenis kelamin sama waktu masih sekolah SMP,SMA serta guru. orangtua, psikologis seksual.